TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Dalam rangka memeriahkan Festival Tabut 2025, Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar Karnaval Batik Besurek yang berlangsung meriah pada Kamis siang (3/7). Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, yang menyampaikan pentingnya melestarikan dan mencintai warisan budaya daerah, khususnya Batik Besurek yang menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu.
Karnaval Batik Besurek tahun ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari instansi vertikal, organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Mereka tampil mengenakan busana khas Batik Besurek dengan berbagai motif dan kreasi menarik, menyuguhkan pemandangan yang penuh warna dan kekayaan budaya lokal.
“Batik Besurek bukan sekadar kain, tetapi simbol jati diri dan kekayaan budaya masyarakat Bengkulu. Melalui karnaval ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih mencintai, mengenal, dan mempromosikan warisan budaya daerah kita,” ujar Herwan Antoni dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa Festival Tabut dan Karnaval Batik Besurek merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengangkat nilai-nilai budaya lokal ke tingkat nasional bahkan internasional. Herwan juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang turut serta meramaikan acara tersebut, sebagai wujud nyata pelestarian budaya.
Karnaval dimulai dari titik awal di depan Jembatan Bumi Merah Putih dan berakhir di kawasan Sport Center Bengkulu, dengan lintasan sepanjang kurang lebih satu kilometer. Sepanjang rute, peserta disambut meriah oleh ribuan warga yang memadati sisi jalan. Tak hanya disuguhkan keindahan motif Batik Besurek, masyarakat juga dimanjakan dengan pertunjukan seni tari dan musik tradisional Bengkulu yang ditampilkan oleh beberapa kelompok seni daerah.
Seperti diketahui, Batik Besurek merupakan kain batik khas Bengkulu yang memiliki ciri khas berupa motif kaligrafi Arab dan simbol-simbol tradisional Bengkulu. Keunikan motif dan teknik pembuatannya telah menjadikan Batik Besurek sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang diakui oleh UNESCO. Kain ini tidak hanya menjadi pakaian adat dalam upacara adat, tetapi juga telah berkembang menjadi busana modern yang bisa dikenakan dalam berbagai acara formal dan nonformal.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Diah Lestari, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa karnaval ini juga menjadi ajang promosi pariwisata budaya Bengkulu kepada wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang menghadiri Festival Tabut.
“Kami berharap kegiatan ini bisa membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal dan menjadikan Batik Besurek sebagai produk unggulan yang mendunia. Lewat promosi budaya seperti ini, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat,” terang Diah.
Kegiatan Karnaval Batik Besurek juga menjadi bagian dari rangkaian Festival Tabut 2025 yang digelar setiap tahun sebagai agenda budaya terbesar di Provinsi Bengkulu. Festival ini tidak hanya mengandung nilai sejarah dan spiritual, tetapi juga menjadi magnet wisata yang mampu menarik perhatian ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Antusiasme peserta dan masyarakat dalam menyambut dan mengikuti Karnaval Batik Besurek menjadi bukti bahwa semangat mencintai budaya lokal masih sangat kuat di tengah arus globalisasi. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, warisan budaya Bengkulu, termasuk Batik Besurek, diyakini akan terus lestari dan semakin dikenal luas di kancah nasional dan internasional.
Pewarta : AMG
Editing : Adi Saputra
 
        
     
                                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
