Skip to main content

Ketua BK DPRD Bengkulu Soroti Penyalahgunaan Barcode BBM, Desak Pengawasan Ketat SPBU

Ketua BK DPRD Bengkulu Soroti Penyalahgunaan Barcode BBM, Desak Pengawasan Ketat SPBU

TEROPONGPUBLIK.CO.ID – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Bengkulu, Andy Suhary, S.E., M.Pd., menyoroti praktik penyalahgunaan barcode dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Bengkulu. Ia mengungkapkan adanya laporan masyarakat terkait oknum yang menggunakan barcode secara berulang-ulang, sehingga dapat mengisi BBM melebihi batas yang ditentukan.

“Kami menerima laporan dari warga bahwa ada kendaraan yang mengisi BBM berkali-kali dalam sehari menggunakan barcode yang sama. Ini jelas tidak sesuai aturan dan merugikan masyarakat lain yang sangat membutuhkan BBM,” ujar Andy saat diwawancarai, Selasa (28/5/2025).

Menurut Andy, salah satu penyebab terjadinya antrean panjang dan kelangkaan BBM di sejumlah SPBU adalah karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum terhadap pengelolaan dan distribusi BBM di lapangan.

“Kami menghimbau agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum turun langsung mengawasi SPBU. Pengelola SPBU juga harus disiplin dalam menerapkan aturan distribusi BBM agar masyarakat bisa mendapatkan haknya secara merata,” tegas Andy.

Ia juga menyoroti permasalahan dalam sistem distribusi BBM, terutama di wilayah Bengkulu. Menurutnya, salah satu faktor yang memperburuk situasi adalah terbatasnya armada pengangkut BBM ke daerah tersebut. Ia mencontohkan kendala pengangkutan BBM via kereta api antara Palembang dan Lubuklinggau yang mengalami gangguan.

“Kalau memang armada pengangkut BBM terbatas, seharusnya segera ditambah. Jangan sampai distribusi terhambat hanya karena kurangnya kendaraan atau jalur pengangkutan,” jelasnya.

Andy mengingatkan bahwa kelancaran distribusi BBM sangat penting, terutama menjelang masa libur panjang atau saat kebutuhan masyarakat meningkat. Ia berharap semua pihak terkait, baik Pertamina, aparat pemerintah, maupun pengelola SPBU, dapat bekerja sama mencari solusi konkret agar masalah kelangkaan BBM tidak terus berulang.

“Masalah ini harus ditangani dengan serius. Jangan sampai terjadi lagi masyarakat yang harus antre berjam-jam, sementara ada oknum yang bisa mengisi BBM beberapa kali dalam sehari. Kita semua punya tanggung jawab menjaga keadilan distribusi,” tutup Andy.

Pewarta: Amg

Editing: Adi Saputra