TEROPONGPUBLIK.CO.ID >><< Para pemancing di Kota Bengkulu saat ini mengalami kesulitan yang luar biasa ketika mencoba menangkap ikan belanak. Rustam dan Nasrandi, memberikan penjelasan yang informatif tentang fenomena ini yang membuat para pemancing bingung.Saat media www.teropongpublik.co.id mewawancarai di lokasi Pemancingan Sungai Hitam .Kota Bengkulu.Sabtu.14/10/2023
Untuk saat ini ,para pemancing rata –rata kebanyak zong dan balon dalam istilah para pemancing belanak,walaupun rajikan umpan yang dibuat begitu gacor untuk menarik perhatian ikan belanak, tetapi dalam beberapa waktu terakhir, ikan-ikan tersebut tampaknya menolak untuk memakan umpan. Fenomena ini terjadi ketika angin tenggara dan angin selatan bertiup jadi kondisi air laut atau air muarasungai menjadi dingin.
Menurut Rustam, seorang pemancing berpengalaman, "Ikan belanak adalah jenis ikan yang sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Ketika angin tenggara dan angin selatan bertiup, tekanan udara berubah, dan ini memengaruhi perilaku makan ikan belanak. Mereka menjadi sangat pemilih dan seringkali menolak untuk memakan umpan yang kita tawarkan."
Nasrandi, yang biasa panggilan akrabnya wan nas yang juga seorang pemancing belanak senior , menambahkan, "Selain tekanan udara yang berubah, suhu air juga menjadi faktor kunci. Angin-angin ini seringkali membawa suhu air yang lebih rendah ke perairan kita, dan ini membuat ikan belanak lebih pasif dan sulit untuk memancing mereka. Ini adalah siklus alamiah yang kami amati dalam dunia perikanan."
Mengatasi tantangan ini, Rustam merekomendasikan untuk mencari waktu dan lokasi yang tepat ketika ikan belanak cenderung lebih aktif dalam mencari makan. "Penting untuk memahami pola perilaku ikan ini dan menyesuaikan waktu memancing kita sesuai dengan itu," kata Rustam.
Nasrandi menyarankan agar pemancing juga memahami lebih dalam tentang ekologi perairan tempat mereka memancing, termasuk dinamika suhu air dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku ikan.
Dengan informasi dari dua narasumber berpengalaman ini, para pemancing di provin Bengkulu sekarang memiliki pandangan yang lebih jelas tentang mengapa ikan belanak menjadi sulit ditangkap dalam kondisi tertentu. Dengan kesabaran dan pemahaman yang lebih baik tentang alam, para pemancing dapat terus menikmati hobi mereka sambil menjaga keberlanjutan perikanan lokal.
Pewarta : Herdianson
Editing : Adi Saputra