TEROPONGPUBLIK.CO.ID >><< Kelompok Kuda Kepang dan Debus 'Sekar Putro Budoyo Manggolo' dari Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, berhasil memukau penonton dalam acara Kaba Fest 2023, yang digelar di Lapangan Sumber Urip pada Senin.(30/10)
Seni Kuda Kepang, yang sering disebut sebagai jaran kepang atau kuda lumping, merupakan bagian dari tradisi seni masyarakat Jawa. Demikian juga dengan seni Debus, yang mempertontonkan kehebatan ilmu kanuragan.
Sebelum tarian Kuda Kepang dan pertunjukan Debus dimulai, sesepuh kelompok ini memanjatkan doa, memohon izin kepada Allah agar pertunjukan berjalan lancar, dan agar para penari serta pendukungnya selamat dari bahaya. Keseniannya yang kental dengan nuansa mistis membuat momen ini sangat sakral.
"Sekar Putro Budoyo Manggolo, kelompok kami, sudah lama berdiri di Desa Sumber Urip dan dipimpin oleh Pak Budiman. Saya, Jumono, adalah salah satu sesepuh," kata Jumono sambil menyampaikan doa dan memberikan dupa berkemenyan serta sesajen.
Gerakan dalam tari Kuda Kepang sangat khas dan penuh energi. Kesenian ini diciptakan untuk menggambarkan kegagahan para prajurit yang menunggang kuda. Kuda yang ditunggangi oleh para prajurit gagah digambarkan dengan anyaman bambu, memiliki kepala kuda yang lebih besar, lengkap dengan bulu lebat di bagian kepala, dan badan tanpa kaki. Kaki penari berperan sebagai kaki kuda, sehingga para penari bergerak selaras dengan irama gamelan yang dimainkan oleh para nayogo Sekar Putra Budoyo Manggolo.
Tari Kuda Kepang kedua tampil lebih atraktif. Selain empat penari laki-laki yang membawa Kuda Kepang, terdapat dua penari perempuan yang lincah dan dinamis dalam peran mereka, memainkan Kepangan berbentuk babi hutan.
Pertunjukan lain yang tak kalah seru adalah pertunjukan Debus. Dalam pertunjukan ilmu kanuragan ini, beberapa penari Kuda Kepang berbaring di atas meja. Golok panjang dan tajam disayatkan ke leher, tangan, dada, dan perut penari berulang kali. Namun, golok yang disayatkan dan dibacokkan oleh Jumono, sesepuh kelompok ini, sama sekali tidak melukai penari.
Pertunjukan Debus ini tak diragukan lagi membuat bulu kuduk penonton merinding. Suasana tegang menyelimuti benak para penonton, dan tepuk tangan meriah pecah ketika pertunjukan Debus berakhir, menandai akhir dari penampilan yang mengagumkan ini.
Pewarta : Gunawan
Editing : Adi Saputra