Skip to main content

Mendagri Tito Karnavian Dorong 25 Kepala Daerah Manfaatkan Momentum Pendidikan di Lemhannas dan NUS Singapura

Mendagri Tito Karnavian Dorong 25 Kepala Daerah Manfaatkan Momentum Pendidikan di Lemhannas dan NUS Singapura

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>    

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pesan khusus kepada 25 kepala daerah terpilih yang mengikuti program pendidikan kepemimpinan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia menekankan agar para peserta memanfaatkan kesempatan langka tersebut untuk memperluas wawasan, memperkuat kapasitas kepemimpinan, dan membawa perubahan nyata bagi daerah masing-masing.

“Dari 514 kepala daerah di seluruh Indonesia, hanya 25 orang yang terpilih mengikuti program ini. Ini merupakan kesempatan langka dan sangat berharga. Selain mendapatkan pembekalan di Lemhannas, para peserta juga akan melanjutkan pendidikan ke National University of Singapore (NUS), tepatnya di Lee Kuan Yew School of Public Policy,” ujar Mendagri Tito Karnavian saat membuka Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) di Kantor Lemhannas, Jakarta.

Tito menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencetak pemimpin daerah yang adaptif, berwawasan global, namun tetap berpijak pada nilai-nilai nasional. Ia mencontohkan keberhasilan Singapura yang mampu menjadi negara maju meskipun memiliki sumber daya alam terbatas, namun unggul dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan sumber daya manusia.

“Para kepala daerah akan belajar langsung dari para pembicara dan tokoh berpengaruh di Singapura. Mereka akan melihat bagaimana Singapura membangun sistem pemerintahan yang efisien, bersih, dan berorientasi hasil. Hal-hal seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengelola daerah,” lanjutnya.

Sementara itu, Gubernur Lemhannas, Prof. TB Ace Hasan Sadzily, M.Sc, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan nasional di tingkat daerah. Menurutnya, para peserta akan mendapatkan pembekalan komprehensif mengenai ketahanan nasional, tata kelola pemerintahan, strategi pembangunan, hingga pemahaman terhadap dinamika geopolitik global.

“Di Lemhannas, para kepala daerah akan dibekali berbagai ilmu strategis yang relevan dengan tantangan kepemimpinan masa kini. Pembelajaran tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga aplikatif, agar mereka mampu menjadi pemimpin yang tangguh, visioner, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Ace juga mengingatkan bahwa Lemhannas sejak didirikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965 memiliki peran penting dalam mencetak kader pemimpin bangsa. Karena itu, ia berharap para peserta benar-benar memanfaatkan momentum ini untuk mengasah integritas, memperkuat karakter, serta memperluas jejaring strategis antar-daerah.

“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk meningkatkan kapasitas diri. Jadilah pemimpin yang mampu melihat jauh ke depan, bukan hanya mengurus hal administratif, tetapi membawa visi besar bagi kemajuan bangsa,” pesan Gubernur Lemhannas itu.

Program pendidikan Lemhannas yang dilanjutkan ke NUS ini diharapkan mampu melahirkan kepala daerah yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan global yang cepat. Dengan begitu, hasil pembelajaran tersebut dapat diterapkan untuk mendorong inovasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di seluruh Indonesia.

Pewarta : Amg

Editing : Adi Saputra