Skip to main content

Walikota Bengkulu Dorong Camat dan Lurah Aktif Turun ke Lapangan Dengarkan Aspirasi Warga

Walikota Bengkulu Dorong Camat dan Lurah Aktif Turun ke Lapangan Dengarkan Aspirasi Warga

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>    Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menegaskan pentingnya peran aktif seluruh camat dan lurah di wilayah Kota Bengkulu untuk lebih sering turun langsung ke lapangan. Ia meminta para pemimpin wilayah tersebut tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga berinteraksi secara intens dengan masyarakat guna mendengarkan aspirasi dan memahami persoalan nyata yang dihadapi warga, terutama terkait kebutuhan infrastruktur.

“Camat dan lurah harus sering menemui masyarakat, mendengarkan keluh kesah mereka, dan melihat langsung kondisi lingkungan di wilayahnya masing-masing,” tegas Dedy Wahyudi saat memberikan arahan kepada para camat dan lurah, Kamis (30/10).

Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bengkulu benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah kota saat ini sedang memfokuskan program pembangunan pada sektor infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan dan penanganan banjir yang kerap menjadi masalah di sejumlah wilayah.

“Sekarang ini kita fokus pada pembangunan infrastruktur yang mendesak. Kita tahu dana pemerintah terbatas, jadi tidak semua bisa langsung terakomodir. Tapi kalau lurah dan camat rajin turun ke lapangan, mereka pasti tahu mana yang harus diprioritaskan,” jelasnya.

Dedy mencontohkan, banyak kawasan di Bengkulu yang mengalami banjir setiap kali hujan turun. Ia berharap para lurah dan camat mampu mengidentifikasi titik-titik rawan tersebut dan segera melaporkan kebutuhan prioritas ke pemerintah kota agar bisa ditangani secara bertahap.

“Misalnya, ada wilayah yang selalu banjir setiap hujan sebentar saja. Nah, itu yang harus segera dipetakan dan diprioritaskan pembangunannya,” ujar Dedy.

Lebih lanjut, Walikota menekankan bahwa setiap usulan pembangunan harus berdasarkan pada manfaat nyata bagi masyarakat luas. Ia meminta agar setiap proyek yang diusulkan benar-benar memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga dan tidak sekadar proyek rutin tahunan.

“Pembangunan itu harus dilihat dari seberapa besar manfaatnya bagi masyarakat. Jangan hanya membangun karena kebiasaan, tapi pastikan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” tegasnya.

Dedy juga mengingatkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses pembangunan. Dengan keterlibatan aktif camat dan lurah di lapangan, diharapkan pemerintah kota dapat lebih cepat mendeteksi permasalahan dan merespons dengan kebijakan yang tepat.

Sebelumnya, Walikota Bengkulu telah menegaskan bahwa pemerintah kota akan menampung berbagai keluhan masyarakat, terutama terkait persoalan jalan, drainase, dan penerangan jalan umum. Namun, pelaksanaan pembangunan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan keuangan daerah.

“Saya tahu masyarakat banyak yang mengeluhkan kondisi jalan, drainase, dan lampu jalan. Semua itu akan kita tangani, tapi bertahap. Kita fokus dulu pada yang benar-benar mendesak,” kata Dedy.

Ia menambahkan, dengan keterbatasan anggaran, pemerintah kota akan lebih selektif dalam menentukan proyek yang akan dikerjakan. Prinsip efisiensi dan kebermanfaatan menjadi dasar utama agar setiap rupiah yang dibelanjakan bisa memberikan hasil optimal bagi masyarakat.

“Intinya, kita ingin pembangunan yang dilakukan betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak langsung bagi kehidupan mereka,” tutup Walikota.

Pewartac : Amg

Editing : Adi Saputra