TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>>> Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Peringatan ini disampaikan seiring dengan beralihnya wilayah Bengkulu ke awal musim penghujan setelah sebelumnya dilanda cuaca panas ekstrem di akhir Oktober.
Prakirawan BMKG Bengkulu, Anjas, menjelaskan bahwa secara umum Bengkulu kini telah memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Meski curah hujan mulai meningkat di sejumlah daerah, suhu udara di siang hari masih terasa cukup terik. Namun, fenomena tersebut masih tergolong wajar dalam periode peralihan musim.
“Untuk bulan November ini kondisinya masih normal. Sejak awal bulan, suhu udara di siang hari berkisar antara 32 hingga 33 derajat Celcius, jadi belum termasuk kategori ekstrem,” ujar Anjas saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/11).
Menurutnya, suhu udara tertinggi di Bengkulu sempat tercatat pada 20 Oktober lalu dengan angka mencapai 36,2 derajat Celcius. Kondisi panas ekstrem itu terjadi akibat posisi semu matahari yang berada tepat di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, intensitas penyinaran matahari meningkat tajam dan membuat suhu udara terasa lebih menyengat dari biasanya.
“Itulah sebabnya pada akhir Oktober cuaca terasa sangat panas. Sekarang kondisi mulai berangsur normal karena posisi matahari sudah mulai bergeser ke selatan,” jelas Anjas.
BMKG Bengkulu juga menyebutkan, pada pekan pertama bulan November, potensi hujan sedang hingga lebat berpeluang terjadi di beberapa wilayah, di antaranya Kabupaten Lebong, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Mukomuko. Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir barat diimbau untuk berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya angin kencang dan sambaran petir yang sering menyertai hujan deras.
“Curah hujan tertinggi di Bengkulu biasanya terjadi antara November hingga Januari. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, serta pohon tumbang akibat angin kencang,” tambahnya.
BMKG juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor. Drainase perkotaan diimbau segera dibersihkan agar air hujan tidak mudah meluap dan menimbulkan genangan di jalan-jalan utama.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tidak berlindung di bawah pohon saat hujan disertai petir, serta mengamankan barang-barang di sekitar rumah yang mudah terbawa angin. “Kewaspadaan dini sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem,” kata Anjas.
Dengan masuknya musim penghujan, BMKG Bengkulu memastikan akan terus memperbarui informasi prakiraan cuaca setiap harinya melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan situs resmi BMKG. Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca terkini agar dapat melakukan langkah antisipasi lebih awal.
Pewarta : Amg
Editing : Adi Saputra