Skip to main content

Kasus Balita Cacingan di Seluma, Gubernur Bengkulu Janjikan Pengobatan Gratis dan Rumah Layak Huni

Kasus Balita Cacingan di Seluma, Gubernur Bengkulu Janjikan Pengobatan Gratis dan Rumah Layak Huni

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>   Kasus dua balita di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, yang menderita penyakit cacingan menyita perhatian luas masyarakat. Kedua bocah tersebut yakni Khaira Nur Sabrina berusia 1,8 tahun dan Aprillia berusia 4 tahun, warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma. Kondisi kesehatan keduanya menjadi sorotan setelah laporan masyarakat sampai ke pihak pemerintah.

Tim gabungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten Seluma segera turun langsung untuk melakukan peninjauan dan investigasi ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa faktor lingkungan dan tempat tinggal menjadi salah satu penyebab utama permasalahan kesehatan yang dialami kedua balita. Rumah yang mereka tempati terbilang tidak layak huni. Dinding rumah sebagian besar sudah rusak, lantai masih berupa tanah, dan lingkungan sekitar kotor serta dipenuhi kotoran ayam yang jelas membahayakan kesehatan anak-anak.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, setelah menerima laporan tersebut, langsung memberikan instruksi agar penanganan kesehatan kedua balita dilakukan secara serius dan cepat. Ia menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah.

“Saya minta pasien ini ditangani dengan baik, jangan sampai ada biaya sedikit pun yang membebani keluarga,” tegas Gubernur Helmi Hasan saat diwawancarai, Rabu (17/9).

Tidak hanya fokus pada pemulihan kesehatan, Gubernur juga memerintahkan jajarannya untuk memperhatikan kondisi sosial ekonomi keluarga pasien. Menurutnya, tempat tinggal yang layak merupakan hak dasar setiap warga. Oleh karena itu, ia memastikan pemerintah akan membangunkan rumah layak huni bagi keluarga tersebut.

“Berapa pun anggarannya, kita akan upayakan. Yang penting keluarga ini bisa tinggal dengan aman, nyaman, dan sehat,” ujarnya.

Langkah cepat yang dilakukan pemerintah mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar. Beberapa warga menyampaikan bahwa kondisi rumah keluarga tersebut memang sudah lama memprihatinkan, namun keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak mampu memperbaikinya. Kasus ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan masih adanya persoalan kesehatan anak akibat lingkungan yang kurang sehat di pedesaan.

Selain menangani kasus ini, Gubernur Helmi juga mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli menjaga kebersihan lingkungan. Ia menekankan bahwa pencegahan penyakit, termasuk cacingan, dapat dilakukan dengan pola hidup sehat, menjaga sanitasi, serta memastikan anak-anak mendapat asupan makanan bergizi.

“Harapan ke depan, tidak ada lagi kasus seperti ini yang terjadi di Bengkulu. Kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat, harus saling peduli menjaga kesehatan lingkungan,” pungkas Helmi.

Kasus Khaira dan Aprillia menjadi pengingat bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya sebatas layanan medis, tetapi juga harus menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan adanya perhatian pemerintah, diharapkan kedua balita tersebut segera pulih, dan keluarganya bisa menjalani kehidupan yang lebih layak.

Pewarta : Amg

Editng : AdI Saputra