Skip to main content

Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat, Gubernur Helmi Hasan Dorong Kemandirian Lewat Program BAZNAS Microfinance Masjid

Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat, Gubernur Helmi Hasan Dorong Kemandirian Lewat Program BAZNAS Microfinance Masjid

TEROPONGPUBLIK.CO.ID  <<<>>>   * Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, menegaskan pentingnya menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi umat. Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan buka puasa bersama sekaligus penyerahan dana bergulir BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) Nur Asiah di Masjid Nur Asiah, Kelurahan Sidomulyo, Selasa (28/10).

Dalam acara tersebut, Gubernur Helmi Hasan menyerahkan reward kepada 16 mustahik yang dinilai disiplin dalam berinfaq, serta memberikan pembiayaan dana bergulir kepada 20 penerima manfaat program BMM Nur Asiah. Penerima terbagi menjadi dua kategori, yakni 10 orang level 1 (gulir ke-4) masing-masing menerima Rp3 juta, dan 10 orang level 2 (gulir ke-1) yang mendapatkan Rp5 juta per orang.

Helmi Hasan menjelaskan, program ini bukan sekadar bantuan ekonomi, tetapi merupakan gerakan membangun kemandirian masyarakat berbasis masjid melalui semangat gotong royong dan keberkahan. Menurutnya, pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara profesional dapat menjadi modal sosial besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Program ini bukan hanya tentang memberi bantuan, melainkan menumbuhkan kekuatan ekonomi umat dari bawah. Ketika zakat dan infak dikelola secara amanah dan cerdas, maka keduanya akan menjadi energi besar untuk mengangkat kesejahteraan umat,” ungkap Helmi.

Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi umat tidak akan berhasil tanpa kesadaran bersama dalam menunaikan kewajiban berzakat serta berinfak dengan disiplin. Ia menegaskan, masjid seharusnya menjadi pusat aktivitas umat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, pendidikan, dan ekonomi.

“Masjid harus menjadi pusat solusi bagi umat. Dari masjid lahir gerakan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang membangun kemandirian. Itulah wujud Islam rahmatan lil ‘alamin, yang membawa manfaat bagi semua,” tambahnya.

Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat, Gubernur Helmi Hasan Dorong Kemandirian Lewat Program BAZNAS Microfinance Masjid

Sementara itu, Ketua BAZNAS Provinsi Bengkulu, H. Romli, menyampaikan bahwa program *BAZNAS Microfinance Masjid* merupakan bentuk konkret dari sinergi antara keimanan dan kemandirian ekonomi. Melalui program ini, BAZNAS berupaya menjadikan masjid sebagai wadah untuk menumbuhkan semangat kerja keras, usaha, dan solidaritas di kalangan jamaah.

“Dengan adanya BMM, kami ingin masjid menjadi ruang lahirnya para pelaku usaha kecil yang tangguh. Mustahik yang sebelumnya hanya penerima bantuan, kini didampingi agar bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri,” jelas Romli.

Ia menambahkan, keberhasilan pelaksanaan BMM Nur Asiah diharapkan menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di seluruh Provinsi Bengkulu. Dengan semakin banyaknya masjid yang mengembangkan program ekonomi umat, diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan ketimpangan ekonomi dapat ditekan.

“Kalau setiap masjid mampu mengelola zakat dan infak secara produktif seperti ini, maka insyaallah ekonomi umat akan tumbuh lebih kuat. Masjid tidak hanya ramai saat ibadah, tapi juga hidup dalam kegiatan sosial dan ekonomi,” tutup Romli.

Program BAZNAS Microfinance Masjid sendiri telah menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah dan BAZNAS Bengkulu dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keagamaan. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.(adv).

Pewarta : Amg 

Editing : Adi Saputra