TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Mian, turun langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong pada Kamis (28/8/2025) pagi. Kehadirannya bertujuan memastikan proses penanganan ratusan siswa yang mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) sehari sebelumnya, Rabu (27/8).
Kunjungan mendadak ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam merespons cepat musibah kesehatan yang mengejutkan masyarakat Lebong. Sejak Rabu sore, ratusan anak sekolah terus berdatangan ke rumah sakit dan puskesmas dengan gejala mual, muntah, pusing, serta lemas usai menyantap hidangan program MBG yang seharusnya bertujuan meningkatkan gizi siswa.
“Pertama-tama, kita semua tentu prihatin. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat ketika terjadi musibah. Saya mengapresiasi langkah cepat Pak Bupati Lebong bersama jajaran Forkopimda yang sigap menangani situasi ini. Atas nama Gubernur Bengkulu, kami memastikan seluruh siswa ditangani sebaik mungkin,” ujar Mian saat ditemui di RSUD Lebong.
Ratusan Siswa Jadi Korban
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Dinas Kesehatan, total 427 siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Lebong tercatat mengalami gejala keracunan. Lonjakan pasien terjadi sejak Rabu sore hingga malam hari, membuat ruang perawatan rumah sakit penuh sesak.
Pihak RSUD Lebong terpaksa menambah kapasitas ruang darurat untuk menampung korban yang terus berdatangan. Beberapa siswa yang kondisinya lebih ringan mendapat perawatan di puskesmas terdekat agar tidak menumpuk di rumah sakit.
“Jumlah pasien cukup banyak dan terus bertambah kemarin. Namun berkat kesiapan tenaga medis dan dukungan pemerintah, semua siswa sudah mendapatkan penanganan. Tidak ada korban jiwa, itu yang paling penting,” jelas Mian.
Antisipasi Kekurangan Obat dan Fasilitas
Melihat lonjakan pasien, Wagub Bengkulu segera memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi menambah stok obat-obatan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak.
“Saya sudah minta Kepala Dinas Kesehatan melalui Asisten II agar segera mengirim buffer stock obat tambahan. Walaupun stok yang ada masih cukup untuk sekitar 100 pasien, kita tidak boleh menunggu kritis. Persediaan harus segera ditambah untuk mengantisipasi kondisi darurat,” tegas Mian.
Selain obat, permasalahan lain yang muncul adalah keterbatasan tempat tidur pasien. Wakil Bupati Lebong, Bambang Agus Suprabudi, mengakui bahwa sempat terjadi kekurangan kasur saat pasien terus berdatangan pada Rabu malam.
“Kemarin memang sempat terkendala tempat tidur, tetapi itu sudah cepat kita atasi. BPBD Lebong mengirimkan tambahan kasur darurat sehingga pasien bisa segera ditangani dengan lebih nyaman,” kata Bambang.
Pemerintah Daerah Bergerak Cepat
Musibah keracunan massal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Selain melakukan penanganan medis, Pemkab Lebong bersama aparat kepolisian juga tengah menyelidiki penyebab pasti keracunan. Sampel makanan MBG sudah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Bambang menegaskan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang. “Program MBG ini sejatinya sangat baik untuk mendukung gizi anak-anak kita. Namun jika tidak dikawal ketat, bisa menimbulkan risiko kesehatan. Karena itu kami akan memperbaiki sistem pengawasan distribusi dan kualitas makanan,” ujarnya.
Harapan Pemulihan Cepat
Dengan dukungan dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan tenaga kesehatan, diharapkan seluruh korban keracunan dapat segera pulih. Para orang tua yang sempat panik mulai merasa tenang setelah melihat penanganan yang sigap dari tenaga medis dan pemerintah.
Wagub Mian menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama. “Kita berdoa semua anak bisa cepat sembuh. Pemerintah akan terus mendampingi sampai kondisi benar-benar terkendali,” katanya.
Selain memastikan pemulihan korban, Mian juga menekankan pentingnya evaluasi berlapis pada pelaksanaan program MBG. “Tujuan program ini adalah menyehatkan anak-anak, bukan sebaliknya. Maka ke depan, kualitas bahan makanan, proses distribusi, hingga pengawasan harus benar-benar diperketat,” tambahnya.
Pesan Solidaritas
Musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Di tengah suasana duka, solidaritas terlihat nyata. BPBD, TNI-Polri, tenaga kesehatan, hingga relawan bahu-membahu membantu para korban.
“Ini bukti bahwa Bengkulu selalu kuat ketika menghadapi cobaan. Kita hadapi bersama-sama, dan insyaallah semua anak akan segera pulih,” pungkas Wagub Mian.
Peristiwa keracunan massal ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi program pemberian makanan bergizi gratis. Meski niatnya mulia, pelaksanaan di lapangan harus benar-benar diawasi agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi anak-anak sekolah.
Pewarta : Harlis Sang Putra
Editing : Adi Saputra