TEROPONGPUBLIK.CO.ID - Bank Indonesia (BI) baru saja menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 dengan tema "Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional". Kegiatan ini berlangsung di berbagai wilayah, termasuk di Provinsi Bengkulu, melalui siaran virtual dari Hotel Mercure pada Jumat malam, 29 November 2024.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pandangan strategis terkait tantangan ekonomi global, yang juga disampaikan oleh Deputi Kepala BI Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha. Ada lima tantangan utama yang diidentifikasi, yakni:
1. Perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global.
2. Penurunan inflasi global yang berjalan lambat.
3. Suku bunga tinggi di negara maju yang masih akan bertahan.
4. Penguatan mata uang dolar AS.
5. Pelarian modal dari pasar negara berkembang ke negara maju.
“Kelima tantangan ini perlu terus dicermati dan diantisipasi. Semua pihak harus bersinergi untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional maupun daerah,” ujar Dhita.
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
Selain membahas tantangan global, PTBI 2024 juga menjadi momentum untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Dhita menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada 2024, yang diperkirakan mencapai 4,49%-4,71% (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 sebesar 4,26% (yoy).
“Sektor pertanian, perdagangan, dan transportasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Selain itu, inflasi diproyeksikan menurun ke rentang 2,5% ± 1%, lebih rendah dari sasaran inflasi nasional,” tambahnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Sinergi antara pemerintah daerah dan BI turut memperkuat stabilitas harga serta fundamental ekonomi daerah.
Transformasi Ekonomi dan Peningkatan Investasi
Dhita juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi di Bengkulu. Ia mendorong pengembangan sektor yang memberikan dampak jangka panjang, terutama melalui peningkatan investasi. Salah satu langkah konkret adalah penguatan ekosistem pariwisata, terutama dalam mempromosikan wastra khas Bengkulu sebagai daya tarik utama.
Program “Aku Bangga Berwastra Bengkulu” menjadi salah satu bentuk konkret. Melalui kolaborasi dengan desainer nasional seperti Wignyo Rahadi, Yufie Kartaatmaja, dan Yuliana Wu, BI melatih 24 siswa SMK jurusan tata busana untuk meningkatkan kompetensi mereka. Para siswa ini juga mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga hasil karya mereka memenuhi standar nasional.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas pasar wastra Bengkulu, meningkatkan daya saing produk lokal, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi daerah. Dengan kolaborasi yang erat antar pemangku kepentingan, Provinsi Bengkulu optimistis dapat menghadapi tantangan global dan meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada 2024.
Pewarta: AMG
Editing: Adi Saputra