TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Sosial menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertema “Kajian Pengembangan Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu”, Jumat (31/10/2025). Acara ini berlangsung di Ruang Hidayah I, Kantor Wali Kota Bengkulu, kawasan Bentiring Permai, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, hadir langsung membuka kegiatan tersebut. Ia didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bengkulu, Tony Elfian, serta Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu. Turut hadir pula perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD), akademisi, lembaga sosial, dan sejumlah pihak terkait lainnya yang memiliki perhatian pada pembangunan sosial ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya, Dedy Wahyudi menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan arah kebijakan pemberdayaan masyarakat yang lebih terukur dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa FGD bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga wadah untuk menyatukan pemikiran, menampung aspirasi, dan melahirkan solusi konkret terhadap tantangan sosial ekonomi di tengah masyarakat.
“Kami ingin program pemberdayaan sosial ekonomi di Kota Bengkulu tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Program ini harus bisa mendorong peningkatan kesejahteraan, membuka peluang usaha, dan memperkuat ekonomi keluarga,” ujar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan masukan konstruktif yang nantinya dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan strategis. Menurutnya, Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen menjadikan hasil FGD ini sebagai referensi dalam penyusunan program kerja lintas sektor, khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Bengkulu, Tony Elfian, dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi serta peran aktif masyarakat dalam menyukseskan program-program pemberdayaan sosial ekonomi. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, dunia akademik, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif.
“FGD ini harus menghasilkan rekomendasi yang aplikatif dan relevan dengan kondisi riil masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi semua pihak agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Bengkulu,” tegas Tony.
Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu dalam laporannya menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap berbagai program sosial ekonomi yang telah berjalan. Melalui kajian mendalam, diharapkan dapat ditemukan model pemberdayaan baru yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Sebagai tindak lanjut, hasil diskusi FGD akan dihimpun dan dianalisis untuk menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Kota Bengkulu dalam merumuskan kebijakan dan program strategis ke depan. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan program pemberdayaan sosial ekonomi dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, dan mampu memperkuat fondasi kesejahteraan warga Kota Bengkulu.
Pewartac : Amg
Editing : Adi Saputra
 
        
     
                                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
