TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Wakil Wali Kota Bengkulu, Ronny P.L. Tobing, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), menegaskan pentingnya peran aktif seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menekan angka kemiskinan di Kota Bengkulu. Ia menilai bahwa keberhasilan penurunan kemiskinan tidak dapat dicapai hanya oleh satu sektor, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama lintas OPD.
Salah satu OPD yang berperan langsung dalam mendukung program tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu. Melalui sektor sanitasi dan penyediaan air bersih, PUPR berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu, Noprisman, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 pihaknya melaksanakan dua program utama di bidang sanitasi, yaitu pembangunan septic tank dan penyediaan air bersih bagi warga. “Kami dari PUPR mendukung program penurunan angka kemiskinan melalui kegiatan di bidang air bersih dan sanitasi. Tahun ini kami melaksanakan pemasangan septic tank di dua kelurahan, yakni Teluk Sepang dan Sumur Meleleh,” ujar Noprisman.
Di Kelurahan Teluk Sepang akan dibangun sebanyak 270 unit septic tank untuk 270 kepala keluarga (KK), sementara di Kelurahan Sumur Meleleh sebanyak 198 unit. Secara total, akan ada 470 unit septic tank yang dipasang pada tahun ini. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses sanitasi layak bagi warga di dua kawasan tersebut, sekaligus mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang kesehatan dan lingkungan.
Selain itu, Dinas PUPR juga menjalankan program penyediaan air bersih melalui pemasangan sambungan rumah tangga (SR) baru. “Untuk tahun 2025, kami menargetkan pemasangan 1.500 sambungan rumah tangga (SL) air bersih yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik,” lanjut Noprisman.
Dalam rapat koordinasi sebelumnya, Wakil Wali Kota Ronny mengingatkan seluruh OPD agar bekerja maksimal dan saling bersinergi untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan. “Kami mohon dukungan seluruh perangkat daerah agar angka kemiskinan di Kota Bengkulu terus menurun. Kami ingin masyarakat hidup lebih sejahtera dan bahagia sesuai visi-misi pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, tingkat kemiskinan Kota Bengkulu tercatat menurun menjadi 11,91 persen. Angka ini sudah berada di bawah rata-rata kemiskinan tingkat provinsi. Namun, garis kemiskinan Kota Bengkulu masih berada di posisi tertinggi di Provinsi Bengkulu, yakni sebesar Rp820.354 per kapita per bulan. Sementara tingkat pengangguran terbuka tercatat sekitar 5 persen.
Pemerintah Kota Bengkulu terus mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk mempercepat program penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pada APBD Perubahan 2025 terdapat anggaran langsung sebesar Rp47 miliar lebih, anggaran tidak langsung Rp87 juta, serta anggaran penunjang sekitar Rp3 miliar.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan program infrastruktur dasar seperti sanitasi dan air bersih, Pemkot Bengkulu optimistis target penurunan kemiskinan dapat terus tercapai, sejalan dengan komitmen menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera.
Pewarta : Amg
Editing : AdI Saputra