TEROPONGPUBLIK.CO.ID — Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bengkulu Tengah menggelar kegiatan silaturahim bersama Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BiPeKa) PKS Bengkulu Tengah. Pertemuan ini menjadi wadah diskusi produktif yang membahas isu-isu strategis seputar ketahanan keluarga, pendidikan, serta ekonomi rumah tangga di wilayah setempat.
Ketua TP PKK Bengkulu Tengah, Dr. S. Damarini Rachmat, S.KM., M.PH., dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa ketahanan keluarga memiliki keterkaitan erat dengan taraf pendidikan dan ekonomi keluarga. Menurutnya, keluarga yang kuat adalah keluarga yang memiliki fondasi pengetahuan, komunikasi terbuka, dan kesejahteraan yang memadai.
“Untuk mewujudkan ketahanan keluarga, seluruh anggota harus memiliki pola pikir yang terbuka dan kebutuhan dasar keluarga harus terpenuhi dengan baik. Ketahanan keluarga tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga bagaimana setiap anggota keluarga saling mendukung secara emosional dan sosial,” ujar Damarini.
Lebih lanjut, ia menyoroti fenomena pernikahan dini yang masih terjadi di Bengkulu Tengah. Damarini menekankan pentingnya pendidikan anak sejak usia dini hingga minimal tamat SMA agar remaja memiliki kematangan berpikir dan kesiapan emosional sebelum memasuki jenjang pernikahan. Menurutnya, pendidikan menjadi benteng utama dalam mencegah pernikahan dini yang berisiko terhadap masa depan anak.
Sementara itu, Ketua BiPeKa Bengkulu Tengah, Reti Hartati, S.Agr., menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung penuh upaya PKK dalam memperkuat ketahanan keluarga. Melalui program Rumah Keluarga Indonesia (RKI), BiPeKa telah menjalankan berbagai kegiatan seperti pengajian ibu-ibu, pembinaan keluarga, dan pemberdayaan ekonomi berbasis rumah tangga.
“Program RKI BiPeKa memiliki kesamaan visi dengan TP PKK, yakni membangun keluarga tangguh dan mandiri. Kami siap bersinergi, terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kegiatan Dasawisma dan pelatihan keterampilan rumah tangga,” ungkap Reti.
Selain itu, Sekretaris BiPeKa, Iniartini, M.Pd., turut menyoroti pentingnya pendekatan edukatif dalam mengatasi pernikahan dini. Ia mengusulkan adanya kolaborasi program yang bersifat home-based untuk memberikan pemahaman kepada remaja putra dan putri tentang makna dan tanggung jawab pernikahan.
“Kita ingin menghadirkan edukasi yang ringan tapi bermakna, agar remaja bisa lebih bijak dalam memandang pernikahan bukan hanya sebagai tujuan, tetapi juga sebagai tanggung jawab besar yang harus dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama antara TP PKK Bengkulu Tengah dan BiPeKa PKS untuk membangun kolaborasi yang berkelanjutan. BiPeKa menyatakan siap mendukung program-program PKK yang berorientasi pada peningkatan kualitas keluarga, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berintegritas.
Sinergi antara kedua lembaga ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat Bengkulu Tengah, sekaligus menjadi model kolaborasi efektif antara organisasi masyarakat dan lembaga pemerintah dalam mewujudkan keluarga tangguh, sejahtera, dan berdaya.
Pewarta: Amg
Editing: Adi Saputra