TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<<>>>> Usai mengikuti Kongres Nasional Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) yang digelar pada 18-19 Juli 2025 di Jakarta, jajaran pengurus Gekrafs Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bengkulu langsung tancap gas dengan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten di Provinsi Bengkulu. Salah satu daerah yang menjadi tujuan awal adalah Kabupaten Kaur.
Kabupaten yang dikenal dengan kekayaan alam dan potensi wisata baharinya ini dinilai memiliki peluang besar dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif. Ketua Gekrafs DPW Bengkulu, Ihsan Sobari, yang didampingi sejumlah pengurus, bertemu langsung dengan Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, di ruang kerjanya pada Senin (22/7).
Dalam pertemuan itu, Ihsan menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata dan budaya lokal. Salah satu hal yang menjadi fokus pembicaraan adalah potensi pengembangan kembali Festival Gurita, sebuah event budaya dan pariwisata khas Kaur yang pernah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kami datang untuk meminta izin membentuk kepengurusan Gekrafs di Kabupaten Kaur. Selain itu, kami siap berkolaborasi dengan Pemkab untuk mendorong agar Festival Gurita bisa kembali masuk dalam kalender nasional KEN. Era sekarang adalah era kolaborasi. Kami percaya bahwa sinergi antara komunitas kreatif dan pemerintah bisa melahirkan inovasi luar biasa,” kata Ihsan.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Gekrafs Bengkulu dalam mendukung penuh berbagai agenda promosi daerah, khususnya yang melibatkan generasi muda dan pelaku ekonomi kreatif. Ihsan bahkan menyatakan kesiapannya untuk menghadirkan pengurus Gekrafs pusat serta perwakilan Gekrafs dari seluruh Indonesia dalam perhelatan Festival Gurita di masa mendatang.
Sementara itu, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid atau yang akrab disapa Cik Hamid, menyambut baik kedatangan rombongan Gekrafs Bengkulu. Ia mengapresiasi semangat dan inisiatif anak-anak muda yang tergabung dalam gerakan tersebut untuk turut serta membangun daerah.
"Ini momentum yang sangat baik. Saat ini memang eranya anak muda, dan kami di pemerintah sangat terbuka untuk kolaborasi. Kami siap merumuskan regulasi yang mendukung ide-ide kreatif kalian agar bisa direalisasikan. Pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya, mari kita bangun Kaur bersama-sama," ujar Cik Hamid.
Tak hanya itu, Cik Hamid juga mengajak Gekrafs Bengkulu untuk berpartisipasi dalam menyukseskan Festival Tabot yang akan digelar pada bulan November mendatang. Ia menilai kehadiran Gekrafs dapat membawa energi dan pendekatan yang lebih segar dalam penyelenggaraan event budaya tersebut.
Menurut Cik Hamid, Festival Gurita memiliki potensi besar untuk menjadi ikon pariwisata Kabupaten Kaur. Namun, penyelenggaraannya membutuhkan dukungan dari banyak pihak, baik dari segi promosi, manajemen acara, hingga pelibatan UMKM lokal. Di sinilah, peran Gekrafs dinilai sangat strategis.
Dalam kesempatan yang sama, Ihsan Sobari juga menyampaikan bahwa Gekrafs memiliki jaringan yang luas dan mampu menjembatani pelaku ekonomi kreatif dengan berbagai stakeholders, mulai dari pemerintah pusat hingga dunia usaha. Ia berharap, kehadiran Gekrafs di Kaur bisa menjadi katalisator bagi kebangkitan sektor kreatif di wilayah selatan Provinsi Bengkulu tersebut.
Kunjungan ini menjadi awal dari langkah strategis Gekrafs Bengkulu dalam membentuk kepengurusan di tingkat kabupaten/kota. Ihsan menegaskan, Gekrafs bukan hanya komunitas biasa, tapi merupakan gerakan nasional yang memiliki visi kuat untuk membangun ekonomi berbasis kreativitas, budaya, dan teknologi.
Dengan semangat kolaborasi yang dibawa, kehadiran Gekrafs di Kabupaten Kaur diharapkan bisa membuka babak baru bagi pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Pewarta: Amg
Editing : Adi Saputra