TEROPONGPUBLIK.CO.ID - Aspirasi masyarakat dalam kegiatan Reses Masa Sidang ke-III Tahun 2025 kembali dipenuhi persoalan-persoalan klasik yang sebelumnya telah berulang kali disampaikan warga. Kondisi ini terungkap dalam kegiatan reses Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi PKS, Andi Saputra, S.Pd.I, yang digelar di kediamannya pada Minggu (7/12).
Menurut Andi, atau yang akrab disapa Ustadz Andi, sebagian besar warga yang hadir kembali menyampaikan keluhan serupa seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak dari usulan tersebut belum tersentuh realisasi, sehingga masyarakat merasa perlu menegaskan kembali kebutuhan mendesak di lingkungan mereka. Mulai dari perbaikan infrastruktur jalan, perbaikan dan pelebaran drainase, hingga penanganan sampah yang semakin hari dirasakan kian kompleks.
“Pada prinsipnya mereka mengulangi apa yang diusulkan tahun lalu. Mulai dari jalan, drainase, persampahan, bahkan sampai usulan pembuatan bank sampah, karena yang sebelumnya belum sempat direalisasikan,” jelasnya.
Warga juga menyoroti perlunya penyediaan bangunan publik sampah atau fasilitas pengelolaan sampah terpadu. Menurut mereka, keberadaan fasilitas tersebut sangat penting di kawasan permukiman padat untuk mencegah timbulan sampah liar dan menjaga kualitas lingkungan.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Andi menegaskan bahwa seluruh masukan masyarakat akan ia rangkum untuk kemudian dibawa ke rapat paripurna DPRD. Ia menekankan bahwa fungsi utama wakil rakyat adalah mendengar, menampung, dan memperjuangkan kebutuhan warga agar dapat diakomodasi pemerintah daerah dalam perencanaan program.
“Tugas kami adalah menampung, merangkum, dan membawa aspirasi ini ke paripurna. Mudah-mudahan PAD kita mampu membackup sehingga usulan ini bisa terrealisasi,” ujarnya. Andi berharap kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu semakin baik sehingga lebih banyak program prioritas masyarakat bisa direalisasikan tanpa harus menunggu terlalu lama.
Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Tanjung Agung
Selain persoalan umum yang berulang, salah satu keluhan yang paling banyak mengemuka adalah terkait lambannya penyelesaian proyek perbaikan jalan di kawasan Tanjung Agung. Warga mengaku terganggu karena kondisi jalan yang rusak dan belum selesai dikerjakan menghambat mobilitas dan berdampak langsung pada aktivitas ekonomi mereka.
Menanggapi hal itu, Andi mengaku telah memberikan perhatian khusus dan terus menekan kontraktor serta pengawas proyek untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan.
“Saya selalu mewanti-wanti kepada kontraktor dan pengawas untuk menuntaskan pekerjaan itu. Bulan Desember ini harus selesai, karena kondisinya sudah sangat mengganggu ekonomi warga,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, setiap proyek yang justru membuat warga kesulitan atau kehilangan sumber penghidupan dianggap tidak sejalan dengan makna pembangunan itu sendiri.
“Kalau gara-gara pembangunan malah banyak warga kehilangan pekerjaan, berarti itu tidak sesuai dengan tujuannya,” tambahnya.
Melalui reses ini, Andi berharap pemerintah daerah dapat bergerak lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap usulan hingga benar-benar terealisasi dan memberikan manfaat nyata bagi warga Kota Bengkulu.
Pewarta: Amg
Editing: Adi Saputra