TEROPONGPUBLIK.CO.ID — Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi Partai Demokrat, Reni Heryanti, SH, melaksanakan kegiatan Reses Masa Sidang ke-III Tahun 2025 di kediamannya di Jalan Basuki Rahmat, Senin (8/12/2025). Reses ini merupakan agenda rutin bagi setiap anggota legislatif untuk turun langsung menyerap aspirasi masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kecamatan Ratu Agung dan Ratu Samban.
Dengan mengusung tema “Menyerapkan dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Kota Bengkulu”, kegiatan berlangsung hangat dan partisipatif. Sejumlah Ketua RT dan tokoh masyarakat hadir untuk menyampaikan berbagai persoalan yang selama ini dihadapi warga di lingkungan mereka.
Keluhan Drainase Tersumbat dan Ancaman Banjir
Keluhan pertama disampaikan Ketua RT 20 Kelurahan Sawah Lebar Baru, Sayuti Sepakat. Ia mengungkapkan bahwa persoalan drainase yang tidak berfungsi optimal masih menjadi masalah utama. Banyak saluran air yang tersumbat dan tidak kunjung mendapatkan penanganan, sehingga setiap kali hujan deras, air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga.
“Sudah berkali-kali kami laporkan, tapi sampai sekarang kondisi drainase tetap sama. Kalau hujan turun sedikit saja, rumah warga pasti kebanjiran. Kami berharap pemerintah dapat segera menindaklanjuti,” ujar Sayuti dalam forum reses tersebut.

Menurutnya, masalah ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan dan kerusakan lingkungan apabila tidak segera ditangani secara serius.
Lampu Jalan Tidak Terpasang Selama 7 Tahun
Selain drainase, Sayuti juga mengeluhkan tidak adanya lampu penerangan jalan di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa sudah tujuh tahun warga menunggu pemasangan lampu jalan, namun hingga kini belum ada realisasi.
“Kami sudah lama menunggu. Jalan gelap membuat warga khawatir terutama saat malam hari. Dari sisi keamanan juga sangat riskan,” paparnya.
Warga berharap agar pemerintah kota melalui dinas terkait dapat segera mengambil tindakan agar wilayah Sawah Lebar Baru tidak lagi gelap dan rawan tindak kejahatan.
Warga Pertanyakan Keberadaan Tower Monopole
Sementara itu, Ketua RT 04 Sawah Lebar Baru, Iril, menyoroti keberadaan dua tower monopole yang berdiri di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa warga tidak pernah mendapatkan sosialisasi maupun pemberitahuan dari pihak pengelola tower sebelum dibangun.
“Kami tidak tahu tower itu untuk apa, siapa yang mengelola, dan apakah sudah mengantongi izin. Tidak ada satu pun warga yang dimintai persetujuan. Ini sangat mengganggu kenyamanan,” ujarnya.
Selain mempertanyakan legalitas tower tersebut, warga juga meminta agar pihak pengelola memberikan kontribusi atau tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat sekitar, mengingat keberadaan tower berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan kekhawatiran akan keselamatan.
Iril juga menyampaikan kebutuhan mendesak lainnya, yakni permintaan pemasangan lampu jalan di empat titik yang sangat vital bagi mobilitas dan keamanan warga pada malam hari.
Reni Heryanti: Aspirasi Akan Dibawa ke Paripurna
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu itu menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan keberanian warga mengutarakan persoalan yang mereka hadapi. Ia menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan dicatat dan dibawa ke rapat paripurna untuk ditindaklanjuti melalui mekanisme pemerintah daerah.
“Semua keluhan dan masukan dari masyarakat akan kami bawa ke Paripurna. Saya berharap seluruh usulan ini dapat direalisasikan dan menjadi perhatian serius pemerintah kota,” ujar Reni.

Ia menambahkan bahwa fungsi reses memang dirancang sebagai wadah komunikasi langsung antara rakyat dan wakilnya di legislatif, sehingga setiap suara masyarakat memiliki peluang untuk ditindaklanjuti.
Reni juga berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengawal setiap program pembangunan di Dapil IV agar berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran.
Harapan untuk Perbaikan Infrastruktur dan Kenyamanan Warga
Melalui kegiatan reses ini, masyarakat berharap berbagai persoalan yang telah berlarut-larut, seperti drainase tersumbat, kurangnya penerangan jalan, serta kejelasan status tower monopole, dapat segera mendapatkan solusi konkret dari pemerintah. Warga menilai bahwa perbaikan infrastruktur dasar merupakan kebutuhan mendesak demi menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan layak huni.
Reses yang berlangsung dengan penuh keterbukaan ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, wakil rakyat, dan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang merata di Kota Bengkulu.
Pewarta: Amg
Editing. : Adi Saputra