Skip to main content

Pemprov Bengkulu Perkuat Kesiapsiagaan Jelang Nataru dan Antisipasi Bencana dalam Rakor Forkopimda

Pemprov Bengkulu Perkuat Kesiapsiagaan Jelang Nataru dan Antisipasi Bencana dalam Rakor Forkopimda

TEROPONGPUBLIK.CO.ID - Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Forkopimda di Aula Merah Putih, Kota Bengkulu, Senin (8/12), sebagai langkah strategis untuk memastikan kesiapan daerah menghadapi perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Rakor yang dipimpin langsung Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, tersebut turut menghadirkan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta unsur TNI, Polri, Basarnas, dan instansi pendukung lainnya.

Dalam rapat tersebut, Pemprov Bengkulu menekankan pentingnya penguatan koordinasi antarinstansi guna menghadapi potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Nataru, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana. Hal ini mengingat Bengkulu termasuk wilayah rawan bencana, khususnya akibat kondisi geografis yang berada di sepanjang pesisir Samudra Hindia.

Salah satu fokus utama Rakor adalah pemetaan risiko bencana. Basarnas Bengkulu memaparkan data operasi pencarian dan pertolongan sepanjang tahun 2025 yang mencatat 38 operasi dengan total 277 korban. Dari jumlah tersebut, kecelakaan kapal menjadi kasus paling dominan dengan 229 korban. Tingginya angka ini dipengaruhi oleh aktivitas pelayaran dan wisata bahari yang cukup intens, terutama saat cuaca ekstrem melanda wilayah perairan Bengkulu.

Peringatan dini mengenai kemunculan bibit siklon 93W dan 91S yang dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Kondisi atmosfer tersebut berpotensi memicu gelombang tinggi, hujan lebat, dan angin kencang yang dapat mengganggu aktivitas darat maupun laut, termasuk transportasi dan wisata.

Pada sektor energi, Pertamina memastikan bahwa distribusi BBM reguler telah dipetakan secara menyeluruh untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi masyarakat selama Nataru. Pasokan di SPBU dan Pertashop akan dipantau ketat agar tetap aman dan tidak terjadi kelangkaan. Penguatan distribusi energi ini turut disinergikan dengan informasi cuaca dari BMKG, serta kesiapsiagaan tim SAR untuk menjamin kelancaran arus mudik dan kegiatan wisata masyarakat.

Sementara itu di sektor kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu memastikan kesiapan penuh dengan mengerahkan 220 fasilitas layanan kesehatan. Sarana tersebut terdiri dari 28 rumah sakit, 179 puskesmas, 34 pos pelayanan kesehatan, ditambah 7 unit PSC 119 serta satu Pusat Krisis Kesehatan. Seluruh fasilitas disiagakan untuk menghadapi potensi peningkatan kunjungan kesehatan, kecelakaan, hingga penyakit menular. Balai Karantina Kesehatan pun memperkuat pengawasan mobilitas manusia untuk mencegah penyebaran penyakit yang umumnya meningkat pada akhir tahun.

Dalam arahannya, Gubernur Helmi Hasan juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan bahwa banjir tidak hanya disebabkan faktor cuaca, tetapi juga perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan sehingga menyumbat aliran drainase.

“Kita semua harus ikut menjaga Bengkulu. Jangan ada lagi sampah dibuang sembarangan. Kelurahan, kecamatan, RT, dan RW tolong awasi lingkungan masing-masing. Mencegah banjir itu dimulai dari kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari,” tegas Helmi.

Melalui Rakor Forkopimda ini, Pemprov Bengkulu menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan kelancaran layanan publik selama masa Natal dan Tahun Baru. Pemerintah daerah memastikan seluruh sektor bekerja terpadu agar masyarakat dapat menjalani libur akhir tahun dengan aman, nyaman, dan tetap waspada terhadap potensi bencana.
Pewarta: Amg
Editing: Adi Saputra