TEROPONGPUBLIK.CO.ID –Pengamat Hukum, Muslim Chaniago, melontarkan kritik pedas terkait fenomena pejabat atau humas instansi publik yang alergi terhadap pertanyaan kritis wartawan.
Pernyataan ini mencuat di tengah sorotan terhadap buruknya pola komunikasi beberapa lembaga publik di Bengkulu yang dinilai menutup akses informasi.
Menurutnya, sikap resisten terhadap media adalah indikator paling sederhana untuk menilai "kesehatan" sebuah institusi.
"Saya sering mengatakan, institusi yang bersih tidak pernah takut dengan pers. Yang takut dengan pers adalah institusi yang koruptif," tegas Muslim Chaniago.
Muslim menjelaskan bahwa dalam era keterbukaan informasi saat ini, media berfungsi sebagai pilar keempat demokrasi yang bertugas melakukan kontrol sosial.
Jika sebuah lembaga berjalan sesuai aturan (SOP) dan tidak memiliki agenda tersembunyi, pertanyaan sedetail apa pun dari jurnalis seharusnya bisa dijawab dengan data, bukan dengan emosi atau pemblokiran akses.
Sikap menghindar, "alergi", atau memusuhi wartawan yang bertanya kritis, menurut Muslim, justru memunculkan kecurigaan publik bahwa ada bangkai yang sedang ditutupi di dalam lembaga tersebut.
"Kalau bersih, kenapa risih? Hadapi saja dengan data. Ketakutan itu muncul karena ada yang disembunyikan," pungkasnya. ***