TEROPONGPUBLIK.CO.ID – Ketegangan yang terjadi antara awak media dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu memantik reaksi keras dari Penasihat Hukum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mukomuko, Muslim Chaniago.
Merespons dinamika tersebut, Muslim menegaskan dukungan penuhnya kepada para jurnalis untuk terus memperjuangkan kemerdekaan pers. Ia mengingatkan bahwa menjaga marwah kebebasan pers adalah tugas berat yang tidak boleh dianggap remeh.
"Menjaga kebebasan pers ini sangat berat. Jangan sampai kebebasan pers itu hanya bersifat formil semata," ujar Muslim, Selasa (02/12/2025).
Muslim menekankan bahwa kemerdekaan pers yang dinikmati saat ini bukanlah pemberian cuma-cuma dari penguasa, melainkan hasil dari perjuangan panjang. Oleh karena itu, ia mendorong rekan-rekan jurnalis untuk tidak gentar menghadapi tekanan dari pihak manapun.
"Kebebasan pers bukan hadiah negara. Saya mendorong teman-teman jurnalis, jangan sampai kita dikebiri oleh pihak-pihak lain," tegasnya.
Lebih lanjut, Muslim menarik benang merah antara kondisi pers dan situasi demokrasi nasional saat ini. Ia memberikan peringatan keras agar insan pers belajar dari fenomena kemunduran demokrasi dan otonomi daerah yang dinilainya kini hanya tinggal nama.
"Kita teman-teman media harus belajar sekarang. Demokrasi sekarang seolah hanya formalitas, otonomi daerah tinggal nama. Jangan sampai kebebasan pers dibuat (bernasib sama) seperti demokrasi saat ini," papar Muslim.
Menutup pernyataannya, Muslim mengaku memahami betul sejarah dan beban moral yang dipikul oleh jurnalis. Menurutnya, tantangan terbesar saat ini bukanlah merebut kebebasan, melainkan merawatnya agar tidak tergerus.
"Saya tahu persis perjuangan kebebasan pers. Jauh lebih berat menjaganya," pungkasnya. ***