Skip to main content

"Guru Honorer di SMAN Kabupaten Bengkulu Tengah Terlibat dalam Kasus Kekerasan Terhadap Murid"

"Guru Honorer di SMAN Kabupaten Bengkulu Tengah Terlibat dalam Kasus Kekerasan Terhadap Murid"

TEROPONGPUBLIK.CO.ID - Kasus kekerasan terhadap belasan murid di lingkungan sekolah kembali menciptakan keprihatinan dalam masyarakat. Kejadian kali ini melibatkan seorang guru olahraga honorer di SMAN Kabupaten Bengkulu Tengah, yang identifikasi awalnya menggunakan inisial SR. Wali murid dari para korban melaporkan bahwa SR telah melakukan tindakan kekerasan dan bahkan penganiayaan terhadap murid-murid tersebut.

Tindakan kekerasan itu diduga bermula ketika sekitar 12 murid dalam satu kelas tidak membawa sarana olahraga berupa raket yang diperintahkan oleh SR. Sebagai hukuman, murid-murid ini dijemur di bawah terik matahari hampir selama dua jam di lapangan sekolah. Tidak puas dengan itu, SR kemudian memukul beberapa murid dengan menggunakan tangkai raket, menyebabkan beberapa bagian tubuh mereka lebam dan lecet, bahkan ada yang tidak bisa berjalan.

Kasus ini mengundang keprihatinan dari para wali murid, yang menegaskan bahwa tindakan kekerasan seperti ini bertentangan dengan tujuan pendidikan yang seharusnya mendorong perkembangan cerdas dan beradab. Salah satu wali murid bahkan menyatakan niatnya untuk melakukan somasi terhadap SR agar bertanggung jawab atas perbuatannya.

Berita ini juga mengindikasikan bahwa SR telah kerap menggunakan tindakan fisik yang tidak pantas sebagai bentuk disiplin terhadap murid-muridnya sebelumnya. Meskipun pihak sekolah belum bertemu dengan SR, mereka telah merespons laporan ini dengan mengadakan investigasi internal dan merencanakan langkah tegas terhadap guru yang terbukti bersalah.

Pihak sekolah berkomitmen untuk menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua murid, serta berjanji memberikan perlindungan dan dukungan kepada para korban. Proses seleksi dan pengawasan terhadap guru honorer di sekolah juga akan diperketat sebagai langkah pencegahan.

Masyarakat diimbau untuk melaporkan segala bentuk kekerasan atau tindakan tidak pantas yang terjadi di lingkungan sekolah, dan pihak sekolah menyediakan saluran komunikasi terbuka untuk menerima laporan serta pengaduan terkait hal tersebut. Meski demikian, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai tindakan selanjutnya yang akan diambil terhadap SR oleh pihak sekolah. Penegakan hukum diharapkan untuk mengusut kasus ini secara tuntas.
(TRP)