TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>>Di tengah duka mendalam yang kini menyelimuti Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara akibat bencana banjir dan tanah longsor, secercah harapan datang dari Kota Bengkulu. Pemerintah Kota Bengkulu, di bawah kepemimpinan Walikota Dedy Wahyudi, mengambil langkah cepat untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kepada masyarakat di tiga provinsi tersebut.
Bencana yang melanda wilayah-wilayah tersebut telah menyebabkan kerusakan parah, mulai dari rumah warga yang hanyut, fasilitas umum yang rusak, hingga warga yang kehilangan harta benda dan orang-orang terkasih. Di tengah situasi itu, Pemerintah Kota Bengkulu menyatakan komitmennya untuk tidak tinggal diam. Gerakan bantuan kemanusiaan pun langsung diinisiasi sebagai bentuk nyata empati dan rasa persaudaraan sesama anak bangsa.
Walikota Dedy Wahyudi menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar upaya memberikan bantuan materi, melainkan juga simbol kuat dari rasa persatuan, empati, dan gotong royong yang selama ini menjadi jati diri bangsa Indonesia. Ia menuturkan bahwa Kota Bengkulu akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi, baik melalui donasi dana, pakaian layak pakai, maupun kebutuhan mendesak lainnya.
“Dana ini akan digabungkan dengan bantuan dari kabupaten-kabupaten lain di Bengkulu. Nanti bersama Gubernur, Bupati, kita akan menyerahkan bantuan ke masyarakat Aceh, Sumut dan Sumbar,” ujar Walikota, Rabu (03/12).
Pemerintah Kota Bengkulu memastikan bahwa proses penggalangan dana akan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Forkopimda, pelaku usaha, lembaga kemasyarakatan, komunitas sosial, hingga masyarakat umum. Setiap bantuan—sekecil apa pun—diyakini sangat berarti bagi para korban bencana yang saat ini masih berjuang bertahan di posko pengungsian.
Langkah Pemkot Bengkulu ini disambut baik oleh berbagai pihak. Para pelaku usaha di Bengkulu menyatakan siap ambil bagian dalam gerakan kemanusiaan tersebut. Komunitas dan organisasi masyarakat juga mulai menggerakkan anggotanya untuk berpartisipasi, sementara warga secara spontan memberikan dukungan moral maupun materi. Keseluruhan gotong royong ini diharapkan dapat memberikan energi positif bagi saudara-saudara di wilayah terdampak.
Selain bantuan dalam bentuk barang dan dana, Walikota Dedy juga menekankan pentingnya doa dan dukungan moral bagi para korban. Menurutnya, bencana besar seperti ini bukan hanya membutuhkan pemulihan fisik, tetapi juga penguatan mental dan harapan.
Inisiatif gerakan bantuan ini menjadi pengingat bahwa dalam kondisi paling sulit sekalipun, nilai kemanusiaan dan solidaritas tetap menjadi fondasi bangsa Indonesia. Di balik duka akibat bencana, selalu ada tangan-tangan yang terulur untuk membantu, merangkul, dan menguatkan.
Kota Bengkulu berharap kontribusi ini bisa meringankan beban warga Aceh, Sumut, dan Sumbar, sekaligus menjadi pesan bahwa masyarakat Bengkulu selalu siap hadir bagi saudara-saudara sebangsa yang sedang dirundung musibah. Semangat gotong royong ini menjadi harapan baru bahwa dari balik awan mendung bencana, akan kembali muncul sinar yang menerangi langkah ke depan.
Pewarta : Amg
Editing : Adi Saputra