TEROPONGPUBLIK.CO.ID <<<>>> Pemerintah Kota Bengkulu melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus menunjukkan hasil positif dalam realisasi penerimaan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di tahun 2025. Hingga pertengahan Juli ini, capaian penerimaan PBB sudah menembus angka Rp12,2 miliar, meningkat drastis dibanding awal tahun.
Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Nurlia Dewi, mengungkapkan bahwa tren positif ini tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam mendorong partisipasi masyarakat membayar PBB tepat waktu.
“Sebelum dibagikannya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan diluncurkannya aplikasi Pajak Daerah Elektronik Kota (PADEK) pada April lalu, realisasi PBB baru di angka Rp700 juta. Tapi setelah dua langkah itu dijalankan, di bulan Mei saja kita sudah mencatat Rp3,5 miliar. Ini lonjakan yang sangat signifikan,” jelas Nurlia, Kamis (24/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pencapaian tersebut turut dipengaruhi oleh kebijakan inovatif Pemerintah Kota Bengkulu dalam memberikan insentif kepada para Ketua RT. Insentif ini berupa hadiah uang tunai bagi Ketua RT dengan jumlah warga terbanyak yang taat membayar PBB.
“Untuk RT dengan realisasi tertinggi, kami beri reward. Juara satu akan mendapatkan Rp5 juta, juara dua Rp4 juta, dan juara tiga Rp3 juta. Ini adalah bentuk apresiasi sekaligus motivasi untuk terus mendorong masyarakat membayar pajak,” ujar Nurlia.
Selain itu, Pemerintah Kota juga memperluas akses pembayaran dengan membuka pelayanan PBB di berbagai kecamatan, seperti di Kecamatan Selebar, Kampung Melayu, Gading Cempaka, dan Teluk Segara. Pelayanan ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan layanan publik, sehingga tak ada alasan lagi untuk menunda kewajiban pajak.
Menurut Nurlia, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam pencapaian target pajak daerah. Ia pun mengimbau masyarakat Kota Bengkulu agar segera melakukan pembayaran PBB jika telah menerima SPPT yang disampaikan melalui Ketua RT masing-masing.
“Membayar pajak bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk kontribusi nyata kita dalam membangun kota ini. Jadi, begitu SPPT diterima, mohon segera dibayarkan agar program-program pembangunan tidak terhambat,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam membayar PBB. Menurutnya, penerimaan dari sektor pajak sangat menentukan keberlanjutan pembangunan kota.
“Kenapa saya selalu menyuarakan pentingnya bayar pajak? Karena kita ini banyak membangun. Jalan, drainase, jembatan, lampu jalan, semua itu butuh dana, dan dana itu salah satunya dari PBB,” ujar Dedy.
Ia menambahkan, apabila masyarakat aktif dan taat membayar PBB, maka berbagai program pembangunan infrastruktur dan layanan publik akan semakin mudah direalisasikan.
“Insya Allah, kalau kita semua gotong royong, bantu pemerintah dengan cara bayar PBB tepat waktu, maka semua rencana pembangunan bisa tercapai. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita kompak,” tutup Dedy.
Dengan realisasi yang sudah mencapai Rp12,2 miliar hingga pertengahan tahun, Bapenda optimis target tahunan penerimaan PBB dapat terlampaui. Pemerintah pun akan terus mengoptimalkan strategi jemput bola dan memaksimalkan penggunaan teknologi digital melalui aplikasi PADEK sebagai sarana pembayaran yang praktis dan efisien.
Masyarakat pun diharapkan semakin sadar akan pentingnya membayar pajak, bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial demi kemajuan bersama.
Pewarta : Amg
Editing : Adi Saputra